ringkasmedia.net, kutim - Upaya pelestarian budaya Kutai Timur (Kutim) kembali mendapat sorotan positif setelah dua karya musik tradisional ciptaan Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kutim, Ahmad Rifani, berhasil menorehkan prestasi di ajang kompetisi.
Melalui karya berjudul “Sungai Sangatta” dan “Odah Etam Tercinta”, Rifani membawa identitas budaya daerah ke kancah provinsi dan memperkuat citra seni tradisi Kutim.
Lagu “Sungai Sangatta” diciptakan berdasarkan karakter Sungai Sangatta yang identik dengan kehidupan masyarakat Kutai Timur, sementara “Oda Hetam Tercinta” menggambarkan kekayaan dan kebanggaan akan bumi Kutai Timur.
Kedua karya tersebut dikemas dengan sentuhan musik tradisional sehingga menghadirkan warna khas budaya lokal.
“Saya membuat lagu-lagu ini sudah cukup lama, dan keduanya mengangkat nilai budaya Kutai Timur dan Alhamdulillah, keduanya sempat meraih juara dalam kompetisi yang diikuti,” ujar Ahmad Rifani.
Rifani menjelaskan bahwa proses kreatif penciptaan lagu dilakukan dengan memadukan unsur tradisi melalui kolaborasi aransemen instrumen lokal, termasuk tingkilan dan musik etnik lainnya.
Perpaduan tersebut menciptakan karakter musik yang kuat sekaligus memudahkan karya untuk diterima di luar daerah.
“Inilah cara saya untuk terus memperkenalkan budaya Kutai Timur dan saya tetap memilih musik tradisional karena dengan itu kita bisa tampil di banyak daerah sekaligus membawa nama budaya daerah,” tambahnya.
Tidak berhenti di dua karya tersebut, Rifani memastikan bahwa ia masih memiliki rencana untuk menciptakan lagu-lagu tradisional baru sebagai media promosi budaya Kutai Timur.
Menurutnya, musik lokal memiliki daya tarik tersendiri dan dapat menjadi bagian dari strategi promosi pariwisata berbasis budaya.
Dinas Pariwisata Kutai Timur sendiri menyambut positif kreativitas tersebut karena sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat sektor budaya dan ekonomi kreatif.
Karya musik yang mengangkat identitas lokal diyakini dapat memperluas jangkauan promosi pariwisata hingga ke tingkat nasional.
Dengan keberhasilan ini, harapan besar muncul agar semakin banyak seniman, musisi, dan generasi muda Kutai Timur terdorong untuk melestarikan seni tradisi melalui karya kreatif sehingga warisan budaya leluhur tetap hidup dan relevan sepanjang zaman.(ADV)

0 Komentar