Kutim Miliki 17 Subsektor Ekonomi Kreatif, Kolaborasi dengan ISI Jogja Dorong Pemetaan Potensi Unggulan

 

ringkasmedia.net, Kutai Timur — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat sektor ekonomi kreatif sebagai salah satu penopang utama pengembangan pariwisata daerah. 

Saat ini, Kutim memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif yang tengah didorong pengembangannya secara sistematis melalui pemetaan potensi dan perencanaan jangka panjang.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim telah menjalin kerja sama strategis dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja untuk menyusun roadmap dan pemetaan kekuatan ekraf di tingkat daerah. 

Melalui kerja sama tersebut, kebutuhan, tantangan, dan peluang usaha kreatif di setiap subsektor dipetakan secara ilmiah dan berbasis data.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Kutim, Ahmad Rifani, menyampaikan bahwa hasil pemetaan menunjukkan sejumlah subsektor yang paling unggul dan memiliki peluang pengembangan terbesar di Kutim.

“Dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada, data menunjukkan yang paling unggul adalah kuliner, fashion seperti batik Wakaroro, kriya, film dan konten kreator, serta seni pertunjukan,” ujar Ahmad Rifani, Kamis (27/11/25).

Menurutnya, subsektor unggulan tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi, peluang pasar luas, serta mendapatkan dukungan dari komunitas kreatif di Kutim.

Salah satu bentuk nyata pengembangan ekonomi kreatif dapat terlihat dari penyelenggaraan event Lomplai, yang kini telah masuk kategori event nasional. 

Ajang tersebut menjadi ruang ekspresi seni sekaligus mendorong daya tarik wisata dan penjualan produk ekonomi kreatif.

“Event seperti Lom plai ini terbukti meningkatkan daya jual pariwisata dan produk ekraf kita karena adanya event, pasar pelaku kreatif semakin terbuka dan masyarakat semakin mengenal karya lokal,” jelasnya.

Dispar Kutim menegaskan bahwa keberlanjutan pengembangan ekraf akan terus dijaga melalui kombinasi pembinaan talenta, kolaborasi dengan lembaga seni dan akademisi, serta penyediaan panggung bagi karya kreatif melalui festival dan kompetisi.

Dengan dukungan data roadmap dan preferensi pasar yang jelas, Kutim optimistis ekonomi kreatif akan menjadi pilar ekonomi baru yang memperkuat sektor pariwisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(ADV)

0 Komentar