ringkasmedia.net, kutim - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menegaskan bahwa penyelenggaraan turnamen olahraga bukan hanya ajang perebutan gelar juara, melainkan strategi pembinaan prestasi yang dirancang sistematis dan berkelanjutan.
Setiap kompetisi yang digelar bertujuan mengasah kemampuan atlet dari berbagai kelompok usia sekaligus membangun budaya kompetitif yang sportif.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menjelaskan bahwa kompetisi rutin merupakan fondasi penting dalam mencetak atlet unggul.
Menurutnya, latihan tanpa pertandingan tidak akan cukup untuk mematangkan mental tanding dan pengalaman teknis atlet di lapangan.
“Turnamen bukan sekadar kompetisi, di Kutim, ini adalah melatih pembinaan prestasi, dan kita ingin atlet belajar bertanding, beradaptasi, dan mengukur kemampuan secara nyata,” ujar Bupati Ardiansyah, Minggu (30/11/2025)
Agenda pembinaan melalui kompetisi kini melibatkan berbagai cabang olahraga, termasuk tenis lapangan, panjat tebing, bulutangkis, sepak bola, hingga cabang perorangan lain yang sedang berkembang.
Pemerintah bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutim, klub olahraga, dan komunitas untuk memastikan proses pembinaan berjalan secara menyeluruh.
Selain sebagai wadah peningkatan teknik, turnamen juga menjadi sarana identifikasi bakat untuk persiapan menghadapi ajang tingkat provinsi maupun nasional.
“Kita ingin atlet Kutim tampil di ajang besar seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). Untuk menuju ke sana, pembinaan harus disertai kompetisi yang terjadwal dan terukur,” tegasnya.
Pemerintah juga membuka ruang partisipasi sponsor dan pihak swasta untuk memperkuat dukungan bagi penyelenggaraan event-event olahraga.
Kutim meyakini bahwa turnamen berkelanjutan mampu melahirkan atlet yang bukan hanya unggul secara teknis, tetapi juga matang mental, disiplin, dan memiliki karakter juara.
Pemerintah memastikan agenda kompetisi olahraga akan terus diperluas sebagai investasi jangka panjang di bidang prestasi.(ADV)

0 Komentar