Dispar Kutim Mantapkan Roadmap Ekonomi Kreatif, Empat Subsektor Diprioritaskan Jadi Mesin Pertumbuhan Baru

ringkasmedia.net, kutim - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menegaskan bahwa pengembangan ekonomi kreatif akan diarahkan melalui peta jalan (roadmap) yang lebih terstruktur pada tahun 2025. 

Langkah ini diambil sebagai respon atas meningkatnya jumlah pelaku ekonomi kreatif yang kini berperan signifikan dalam mendukung sektor pariwisata dan perekonomian lokal.

Kepala Dispar Kutim, Nurullah, menyampaikan bahwa roadmap tersebut difokuskan pada empat subsektor ekonomi kreatif yang dinilai paling prospektif dan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.

“Kuliner, fashion, kriya, dan seni pertunjukan menjadi empat subsektor dengan pertumbuhan paling cepat. Karena itu, pembinaan dan fasilitasi pemerintah akan dipusatkan di sektor ini agar berdampak maksimal,” ujar Nurullah, Kamis (27/11/25).

Ia menjelaskan, subsektor kuliner memiliki dominasi paling kuat karena jumlah pelaku usaha yang terus bertambah serta dukungan pemasaran digital yang membuat produk lokal Kutim semakin mudah dijangkau konsumen.

Sementara subsektor fashion dinilai berkembang pesat seiring banyaknya pelaku muda yang menghadirkan karya pakaian dan aksesori dengan karakter desain lokal.

Pada subsektor kriya, produk kerajinan berbahan kayu, rotan, kain tradisional, dan serat alam menunjukkan peningkatan permintaan dalam dua tahun terakhir. 

Produk ini dianggap potensial untuk memperkuat pasar cenderamata dan industri kreatif berbasis budaya daerah.

Sedangkan subsektor seni pertunjukan menjadi salah satu pendorong perputaran ekonomi selama penyelenggaraan berbagai event daerah. 

Kegiatan tari, musik, teater, dan pertunjukan etnik tidak hanya melestarikan budaya, namun juga memberikan nilai ekonomi bagi para seniman.

“Kami ingin menjadikan ekonomi kreatif sebagai pilar pendukung pariwisata dan semakin banyak event, semakin besar peluang pelaku kreatif berkembang,” jelas Nurullah.

Sebagai tindak lanjut roadmap, Dispar Kutim menyiapkan program yang terdiri dari pelatihan keterampilan usaha, pendampingan legalitas, digitalisasi pemasaran, hingga fasilitasi kolaborasi komunitas kreatif.

Pemerintah juga berencana memperluas jaringan pemasaran melalui marketplace dan over the-m counter tourism store (toko oleh-oleh pariwisata).

Dengan strategi ini, Dispar optimistis Kutim dapat menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang kuat, berkelanjutan, dan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Pemerintah menargetkan ekonomi kreatif menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah yang mampu berdampingan dengan sektor industri dan pariwisata.(ADV)

0 Komentar