Relokasi Pasar Pagi Samarinda, Pedagang Alami Perubahan Omzet, Keluhan Parkir Jadi Sorotan

Relokasi ini membawa dampak yang beragam terhadap pendapatan pedagang, (kaltimpost)

ringkasmedia.net, Samarinda - Para pedagang Pasar Pagi Samarinda yang telah dipindahkan ke berbagai lokasi, salah satunya di Segiri Grosir Samarinda, berbagi pengalaman mereka mengenai perubahan omzet, terutama di sektor konveksi. 

Khairul Fahmi, salah satu pedagang yang terdampak relokasi, mengakui bahwa perpindahan tempat berpengaruh terhadap pendapatan. Namun, ia menegaskan bahwa dampaknya tidak merata bagi semua pedagang.


"Ada yang mengalami peningkatan omzet setelah relokasi, tapi ada juga yang justru mengalami penurunan," ujarnya pada Jumat (21/2).


Menurut Fahmi,kondisi setiap pedagang berbeda-beda, dengan faktor fasilitas menjadi salah satu aspek yang memengaruhi pendapatan mereka. Salah satu kendala utama yang dirasakan sejak relokasi adalah terbatasnya area parkir di Segiri Grosir. Fahmi menjelaskan bahwa sejak awal, para pedagang telah meminta adanya perluasan lahan parkir. 


"Misalnya, pernah ada pelanggan dari Balikpapan yang datang sekitarpukul 09.00 Wita, tetapi kesulitan mendapatkan tempat parkir," ungkapnya.


Dari catatannya, sekitar 10 persen pedagang konveksi eceran memilih menutup usaha atau beralih ke bisnis lain karena omzet yang stagnan.

"Sementara itu, 90 persen pedagang lainnya masih bertahan dan tetap berjualan. Alhamdulillah, keuntungandari usaha masih cukup untuk menutup pengeluaran," tambahnya.

Terkait proses revitalisasi Pasar Pagi, Fahmi menekankan pentingnya transparansi dalam pengembalian pedagang ke lokasi baru. "Penentuan titik lapak harus dilakukan secara adil dengan mempertimbangkan kepemilikan SKTUB. Selain itu, pedagang perlu dilibatkan langsung dalam pengambilan keputusan, tanpa melalui perantara, agar prosesnya lebih transparan," pungkasnya.


0 Komentar