Balikpapan,Ringkasmedia.net- Balikpapan yang dahulu dikenal sebagai kota minyak, kini berubah menjadi kota antre minyak. Hal ini disebabkan oleh kesulitan rakyat mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Wakil rakyat dan rakyat mengeluhkan hal ini kepada PT Pertamina, namun hingga akhir tahun ini, masalah ini belum teratasi.
Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Balikpapan, Mimi Meriame BR Pane, menyampaikan keluhan ini dalam Rapat Paripurna ke-43 DPRD Kaltim, Senin (27/11/2023).
Ia berharap Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, dapat mengubah keadaan ini.
“Kami berharap Pak Pj Gubernur bisa mengatasi masalah ini,” katanya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik, mengatakan bahwa ia sudah memanggil dan berbicara dengan General Manager PT Pertamina Patra Niaga Balikpapan, untuk mencari penyebab dan solusi dari masalah antre BBM subsidi ini.
Ia menemukan dua hal yang menjadi penyebabnya, yaitu adanya oknum yang menyimpangkan BBM subsidi, dan adanya kesalahan perhitungan kuota BBM subsidi di Kaltim pada tahun 2022.
“Kami dan GM Pertamina Patra Niaga sudah sepakat untuk menemui pejabat yang berwenang di Jakarta, untuk meminta penambahan kuota BBM subsidi di Kaltim pada tahun 2024,”ucap Akmal.
Akmal Malik juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menimbun BBM subsidi, dan kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum yang menyimpangkan BBM subsidi.
“Mari kita bersama-sama menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM subsidi di Kaltim, khususnya di Balikpapan,” ujarnya. (Go/Mek/Adv DPRD Kaltim)
0 Komentar