Kedatangan kapal kedua, KM Cattleya Express setelah KM Queen Soya lebih dulu di Pelabuhan Samarinda Minggu (7/5/2023). (Ps/redaksi)
Samarinda,Ringkasmedia.net- Ribuan penumpang kapal asal Parepare Sulawesi Selatan (Sulsel) masih padati pelabuhan Samarinda. Hingga tercatat kurang lebih 2.000 penumpang. Minggu (7/5/2023) kemarin.
Tak hanya ribuan penumpang saja yang tiba di Pelabuhan Samarinda, puluhan kendaraan sedari roda dua hingga roda emam juga turut memadati terminal kedatangan. Ribuan penumpang dan puluhan kendaraan tersebut diangkut Kapal Motor (KM) Cattleya Express dan KM Queen Soya yang diketahui masih milik satu perusahaan pelayaran.
Dari data yang dihimpun media ini dilokasi, yang bersumber melalui Polsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda, yang bertugas melakukan pengamanan kedatangan kedua kapal tersebut. Masing-msing kapal mengangkut penumpang 1.055 orang untuk KM Queen Soya, dan 1.134 orang di KM Cattleya Express.
Namun kedatangan kedua kapal di hari yang sama hanya berbeda jam kedatangan saja. Hingga akrinya memicu reaksi protes dari operator kapal atau jasa pelayaran lainnya yang menilai adanya dugaan monopoli yang dilakukan pengelola Pelabuhan Parepare.
"Adanya penambahan jalur (pelayaran kapal) yang ditambah tanpa ada koordinasi ataupun izin dari operator lainnya," ujar Ali, operator KM Prince Soya kepada media ini.
Menurut Ali, jalur operator jika ditambah jadwal keberangkatannya dengan menambah ardama kapal diluar dari jadwal pelayanan arus mudik dan balik Lebaran akan berimbas bagi operator lainnya.
"Kalau jadwal keberangkatan kapal itu sudah mentok semua. Kalau di tambah jadwal keberangkatan satu jalur lagi saya rasa sudah tidak etis, karena sudah ada ketidak nyamanan operator lain. Operator kan berebut jalur, apalagi jalur yang sudah ada ini kami duluan yang sudah melayaninya sejak 35 tahun yang lalu. Tiba-tiba ada orang yang mau mengubah jalur-jalurnya," keluh Ali.
Sebagai salah satu operator, Ali menyatakan dirinya mengetahui benar aturan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk membuka jalur baru bagi armada lain milik operator yang sama.
"Harusnya ini kami diinformasikan terlebih dahulu. Oleh KSOP di Parepare, harusnya dilihat dulu dengan operator lainnya. Artinya operator itu minta persetujuan dulu jika ada penambahan jalur. Tidak serta merta satu orang yang meminta penambahan jalur, terus diberi tanpa adanya koordinasi," beber Ali.
Berbeda kondisinya saat arus mudik dan balik Lebaran yang mana seluruh kapal di-standby-kan untuk ikut membantu mengantisipasi membeludaknya penumpang pada puncak arus mudik maupun balik.
"Sekarang kan angkutan mudik Lebaran itu sudah tidak ada lagi. Semua kembali normal. Kami pun pada saat mudik Lebaran lalu juga diminta untuk membantu pengangkutan dan kami sanggupi, karena itu permintaan KSOP Samarinda," jelas Ali.
Ali menambahkan jika hal-hal diluar kebiasaan itu harus diingatkan agar tidak memicu persaingan tidak sehat diantara operator, yang dapat berdampak pada pelayanan kepada penumpang.
"Besok (hari ini) kami akan bersurat kepada KSOP Parepare sebagai bentuk protes, karena sejak awal KSOP Samarinda juga telah mewanti-wanti agar tidak terjadi keributan," punkasnya.(Ps/lis)
0 Komentar